Rabu, 08 Januari 2014

Google Memberi Hacker Hadiah, Indonesia Memenjarakannya

Apes betul hacker yang ditangkap aparat kepolisian karena diduga meretas situs www.presidensby.info. Padahal usianya masih tergolong belia, 20 tahun. Ayahnya sampai-sampai memohon agar anaknya tidak dihukum berat.
Wildan adalah seorang penjaga warnet di Jember. Ia lulus dari sebuah SMK teknologi. Menurut ayahnya, Wildan tidak melanjutkan kuliah karena ayahnya tidak memiliki biaya. Akhirnya Wildan bekerja di sebuah warnet. Keseharian Wildan biasa-biasa saja. Baik keluarga maupun rekan-rekannya menilai Wildan bukanlah orang yang neko-neko. Maka, ketika Wildan ditangkap polisi. Semua orang yang mengenal Wildan begitu terkejut.
Lain lagi jika situs yang dibobol adalah milik Google atau Microsoft. Sudah sering kita dengar kabar jika ada orang yang bisa menembus situs Google maupun Melumpuhkan sistem keamanan Microsoft mereka malah diberi hadiah. Bahkan ada yang sampai direkrut menjadi pegawainya. Tentunya jika mereka memberikan info dimana letak ketidakamanan sehingga situsnya bisa dibobol dengan mudah.
Apa yang dilakukan para Hacker seperti Wildan mungkin memang merugikan, tapi dibalik itu semua justru kita harus bisa melihat bahwa Wildan memiliki potensi luar biasa. Toh Wildan pun tidak melangkah terlalu jauh misalnya membobol kartu kredit orang lain atau online shop dari luar negeri. Sebaiknya Wildan diberikan pembinaan dan bimbingan.
Saat ini sudah banyak grup-grup hacker yang bisa membuat sebuah negara berdaulat ketar-ketir. Saat perang tidak imbang antara Israel dan Palestina, beberapa grup hacker terang-terangan membombardir Israel melalui dunia maya. Siapa yang paling kuat dialah pemenangnya. Ribuan situs milik Israel diretas, meskipun pada akhirnya bisa di kembalikan seperti semula. Tapi ada juga yang benar-benar tidak bisa diperbaiki. Kedepan mungkin perang di dunia maya akan semakin marak. Menunjukkan kekuatan di dunia maya adalah zamannya. Bahkan Iran sekalipun memiliki team khusus di dunia maya. Mereka adalah orang-orang pilihan.
Oleh karena itu, sebaiknya Wildan memang tidak dihukum terlalu berat. Cukup diberikan pembinaan saja. Apa yang dilakukan mungkin hanya eksperimennya saja. Justru pengelola situs www.presidensby.info seharunya bisa meminta info dari Wildan dimana letak titik kelemahan situs tersebut.
Kini Indonesia justru memetik hasil dari penangkapan Wildan. Beberapa situs pemerintah dilaporkan di retas oleh grup Hacker dunia dan beberapa bahkan berasal dari Indonesia. Bahkan ada tampilan yang unik di salah satu situs yang diretas.
Koruptor dihukum 5 tahun, defence dihukum 12 tahun
Kalimat tersebut tentu saja berupa sindiran kepada pemerintah dan peradilan di Indonesia. Betapa jomplangnya hukum di negeri ini. Hanya karena meretas situs bisa dihukum lebih berat dibandingkan maling yang jelas merugikan rakyat milyaran rupiah hanya di hukum beberapa tahun saja.
Kedepan Indonesia harus memiliki ketahanan di dunia maya. Jika mengharapkan ketahanan di dunia nyata rasanya belum bisa diharapkan. Saya yakin banyak potensi besar generasi Indonesia dalam dunia maya. Pemerintah harus merangkul semua elemen agar ketahanan Indonesia di dunia maya bisa di banggakan.
Salam hangat

0 komentar:

Posting Komentar